Postingan

Cerpen Tentang Belajar Jarak Jauh

                                                                                            Medium Rasa Annisa Putri Ramadhanti SMP Negeri 1 Sampit               Aku mengerjapkan mata dengan enggan. Tidur nyenyakku berakhir paksa karena mendengar suara mama. Rentetan kata-katanya laksana lagu rap Rich Brian, tak berkesudahan. Lagu yang terus berulang untuk membangunkanku.  Dengan malas aku duduk. Kuseret langkahku menuju kamar mandi. Itu akan membuat  mama menghentikan lagu rap -nya.             Nah, benarkan. Suara mama ngerap langsung berhenti ketika melihatku mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi. Aku sudah memperkirakannya. Itu selalu terjadi di setiap pagi saat pemerintah mengharuskanku belajar dari rumah. Dinginnya air membuat mataku terbangun. Aku keluar kamar mandi dengan riang. Masuk kamar dan mengunci diri di dalamnya. Kusenandungkan lagu terbaru BTS. Tubuhku meliuk-liuk menirukan gerakan dance BTS. Kalau boleh jujur gerakanku tidak bisa disebut dan

Berdaya dengan Menerbitkan Buku dari PTK

Gambar
Resume Belajar Menulis Daring bersama Ibu Hati Nurahayu          Berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik. Pada kompetensi profesional nomor empat disebutkan "Guru mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif". Tindakan yang dimaksud diantaranya adalah merefleksi pembelajaran dengan melaksanakan PTK.          Jelaslah seorang guru harus menguasai dan melaksanakan refleksi pembelajaran dalam berbagai bentuk di antaranya melaksanakan PTK.  Sebagai seorang guru PNS melaksanakan dan menulis PTK mempunyai manfaat lain yaitu memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat.           PTK selain dapat dibuat jurnal juga dapat diterbitkan dalam bentuk buku. Hal itu sudah saya diketahui sejak lama tetapi saya belum mengetahui cara mengubah PTK menjadi sebuah buku. Unt

Belajar di saat Pandemi

Gambar
           Pertama kali Presiden Jokowi mengumumkan di Indonesia terdapat kasus positif Covid 19 pada tanggal 2 Maret 2020, kepanikan terjadi pada masyarakat. Berita itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Saya adalah salah satu orang yang sangat khawatir. Berbagai kekhawatiran memenuhi pikiran saya. Apa yang harus saya lakukan?           Saya berbagi kekhawatiran itu dengan peserta didik di sekolah. Bukan curhat! Tetapi lebih mengenalkan tentang apa virus itu, atau bagaimana mencegah penularannya. Karena saat itu informasi tentang virus Covid 19 belum semasif sekarang.            Saya berusaha menerangkan kepada siswa dengan cara sederhana. Saya meminjam bedak tabur peserta didik dan mengibaratkan bedak tabur itu adalah virus yang mereka dapat saat mereka bersentuhan atau memegang benda. Saya taburkan bedak di tangan kemudian saya sentuh pipi dengan tangan yang penuh dengan bedak tabur yang otomatis membuat pipi saya belepotan. Peserta didik tertawa melihat saya belepotan tetapi deng

Tips Menulis Om Jay

Resume Belajar Menulis Online Bersama Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd Penulis: Sugiarti, S.Pd               Belajar menulis secara daring kulakukan malam tadi dengan seorang guru  yang juga bloger Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. Banyak hal yang kudapatkan dari menyimak beliau memaparkan materi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta yang antusias belajar. Ada beberapa hal yang kugarisbawahi seperti perlunya konsistensi dalam menulis. Beliau menulis setiap hari bahkan saat menunggui ibu mertua ke rumah sakit beliau menyempatkan menulis walaupun hanya beberapa paragraf. Luar biasa!         Berbanding terbalik denganku. Selama ini aku menulis sesuai dengan mood. Apabila ingin menulis maka aku akan menulis dengan bersemangat. Tetapi bila mood itu hilang maka aku akan menghentikan kegiatan menulisku tanpa peduli tulisanku sudah selesai atau belum selesai. Ternyata itu salah satu sebab mengapa selama ini blog yang kubuat sejak 2016 isinya minim. Semangat! aku harus meluangkan waktuku untu

Sungai Mentaya

Gambar
Jelaga di Batas Riak Ke mana riak yang dulu bening Ke mana ikan-ikan yang dulu merambah bebas Ke mana anak-anak kecil yang berenang riang Ke mana wangi aroma air yang menyegarkan Tak kutemukan semua padamu Kini jelaga memenuhi aliranmu Ikan-ikan tak lagi menapak Anak kecil enggan berenang Bau menyengat menyergap setiap inci Riakmu menggiring kepedihan Hilang kepedulian Mentaya Kurindu arus yang mengalir tanpa sampah Mari gandeng tangan angkat peduli Agar Mentaya kembali tak terkotori

Semangat Mengajar

Gambar
Kembara Hati Lelah mengerogoti jiwa Yang terpaku pada titian waktu Mengitari tawa lugu yang menanti pijaran ilmu Jerih menyusup gulita hati Derap zaman berganti Derai ilmu berselimut kabut Terlantun lagu sendu si anak lugu Menyaput kembara hati Berjuang di tepi kelam Menyusuri jejak Menembus dingin Menelan belantara                                  Menyambut fajar keilmuan dengan tatapan harapan