Tips Menulis Om Jay

Resume Belajar Menulis Online Bersama Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd
Penulis: Sugiarti, S.Pd

     
        Belajar menulis secara daring kulakukan malam tadi dengan seorang guru  yang juga bloger Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. Banyak hal yang kudapatkan dari menyimak beliau memaparkan materi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta yang antusias belajar. Ada beberapa hal yang kugarisbawahi seperti perlunya konsistensi dalam menulis. Beliau menulis setiap hari bahkan saat menunggui ibu mertua ke rumah sakit beliau menyempatkan menulis walaupun hanya beberapa paragraf. Luar biasa!
        Berbanding terbalik denganku. Selama ini aku menulis sesuai dengan mood. Apabila ingin menulis maka aku akan menulis dengan bersemangat. Tetapi bila mood itu hilang maka aku akan menghentikan kegiatan menulisku tanpa peduli tulisanku sudah selesai atau belum selesai. Ternyata itu salah satu sebab mengapa selama ini blog yang kubuat sejak 2016 isinya minim. Semangat! aku harus meluangkan waktuku untuk menulis setiap hari!
        Tips kedua, Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd juga menekankan perlunya kesabaran dalam menulis. Bayangkan salah satu buku beliau terbit setelah enam bulan. Wah, aku harus belajar sabar nih. Beliau yang hebat saja sabar mengapa aku tidak? Selama ini aku selalu suka yang instan, membuat tulisan seadanya kalau sudah bosan tinggalkan. Kalau mood hilang biarkan. Hasilnya bisa dilihat tulisanku hanya terbit di penerbit indie dan Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd atau yang biasa dikenal Om Jay terbit di penerbit major yang bukunya terjual 5000 lebih! 
        Tips berikutnya adalah perlunya kolaborasi dalam menulis. Wow... ini yang harus kupelajari, Kesadaran kolaborasi adalah hal yang penting dalam menulis. Selama ini menulis adalah kegiatan pribadi bagiku. Orang tidak perlu campur tangan dalam tulisanku cukup membaca hasilnya. Wah, ternyata selama ini aku terlalu percaya diri dengan hasil tulisanku! Percaya diri yang salah! Percaya diri yang menyebabkan hasil tulisanku dangkal, kurang menarik. Sehingga pembaca tulisanku juga sedikit. Mulai sekarang aku akan mencari teman kolaborasi yang hebat. 
        Sekarang yang kubingungkan adalah bagaimana beliau mendapatkan teman kolaborasi yang hebat? Pastinya memperbanyak teman ya! Sebenarnya aku punya beberapa teman dan juga guru menulis yang hebat. Baik di kotaku sendiri Sampit atau teman penulis di Lembaga Literasi Dayak Kalimantan Tengah. Tetapi selama ini aku tidak pernah berani meminta mereka untuk menjadi editor tulisanku dengan berbagai pertimbangan. Malu, takut membuat repot, dan lainnya. 
        Artinya perasaan ini harus kusingkirkan. Aku akan mencoba meminta mereka atau orang yang disarankan Omjay untuk menjadi editor tulisanku. Kalau mereka bersedia alhamdulillah, kalau tidak minta tolong lagi. Hayo... maksa! Boleh dong memaksa! Agar bisa menjadi penulis yang hebat seperti Omjay. 
        Nah, dari bincang-bincang malam tadi mungkin ini yang paling menarik pemirsa...eh salah pembaca perbincangan, termasuk saya. Selama ini dari menulis beliau sudah menimba pundi-pundi rejeki yang alhamdulillah menggiurkan. Beli rumah, jalan-jalan gratis, liburan bersama istri, dan menjadi narasumber nasional. Wow ... banget! Semoga rejeki yang mengalir ke Omjay juga akan mengalir kepada saya muridnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdaya dengan Menerbitkan Buku dari PTK

Semangat Mengajar